Di dunia bisnis, tentu kita mengenal yang namanya untung rugi. Kerugian besar hingga kecil pun kerap terjadi, baik kerugian pribadi ataupun perusahaan. Mendengar berita kerugian tentu saja hal wajar terjadi di kalangan bos besar, dan kali ini pun kami akan uraikan salah satu kerugian besar yang dialami oleh Forrest Li, bos marketplace. Bagaimana kisah fenomenal bos marketplace kehilangan harta 15T dalam semalam.
Mengenal Sosok Forrest Li
Inovator teknologi Forrest Li adalah miliarder pendiri fenomena online Garena dan Shopee.
Forrest Li kelahiran Tiongkok adalah pendiri, ketua dan CEO perusahaan game online, e-commerce, dan pembayaran digital Sea yang berbasis di Singapura, yang terdaftar di Bursa Efek New York.
Sea Group—yang terdiri dari Gerena, Shopee, dan Seamoney—didukung oleh raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent, dan dianggap sebagai perusahaan tercatat paling bernilai di Asia Tenggara.
Saham Sea Limited telah melonjak sekitar tujuh kali lipat dalam empat tahun terakhir, sehingga meningkatkan valuasi bisnis tersebut menjadi US$120 miliar (SG$160,8 miliar).
Saham Sea Limited melonjak sekitar tujuh kali lipat dalam empat tahun terakhir menjelang tahun 2021, sehingga meningkatkan valuasi bisnis tersebut menjadi US$120 miliar (SG$160,8 miliar).
Sea mengoperasikan tiga merek: bisnis e-commerce Shopee, layanan game online Garena, dan unit fintech Seamoney.
Pada bulan September 2021, perusahaan mengumpulkan dana sebesar US$6 miliar (SG$8 miliar) melalui penjualan obligasi konversi dan saham baru.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnisnya, dan untuk kemungkinan investasi dan akuisisi. Sea juga diberikan lisensi bank digital penuh oleh Otoritas Moneter Singapura pada bulan Desember 2020, yang memungkinkan perusahaan tersebut menerima simpanan dari dan menyediakan layanan perbankan kepada pelanggan ritel dan non-ritel.
Namun, pada tahun 2022, saham perusahaan yang terdaftar di AS tersebut anjlok 77 persen di tengah terguncangnya saham-saham teknologi tinggi dan kekayaan Li yang turun tajam dari $4,2 miliar menjadi $2,8 miliar.
Meskipun pendapatan meningkat sebesar 29 persen selama periode pascapandemi, berbagai kendala rantai pasokan, kenaikan suku bunga, dan depresiasi mata uang lokal terhadap dolar AS terus membebani pendapatan Sea Group.
Shopee saat ini sedang menjalani rencana 12-18 bulan untuk mencapai swasembada, yang mencakup untuk sementara waktu staf eksekutif perusahaan tidak memberikan kompensasi tunai.
Li, seorang penggemar sepak bola, meraih gelar di bidang teknik dari Universitas Shanghai Jiaotong yang bergengsi dan gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business.
Beliau adalah anggota Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura, dan juga menjabat sebagai dewan penasihat di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford serta direktur non-eksekutif independen di Shangri-La Asia Limited.
Baru-baru ini, ia juga meluncurkan fasilitas pelatihan senilai $10 juta dan seluas 28.000 meter persegi di sepanjang Mattar Road yang berfungsi sebagai rumah baru bagi tim utama Lion City Sailor, tim U-21 klub, tim wanita, peserta pelatihan akademi, dan Pelaut.
Kafe Galley dijalankan oleh orang-orang di belakang Tiga Folks.
Perjalanan Karir Hingga Menjadi Bos Marketplace
Forrest Li memulai perjalanan karirnya dengan berbagai pengalaman di industri teknologi sebelum akhirnya mendirikan Sea Limited dan mengembangkan platform-platformnya, termasuk e-commerce dan layanan keuangan digital.
Berikut adalah gambaran singkat tentang perjalanan karir Forrest Li hingga menjadi bos marketplace:
- Awal Karir
Forrest Li memulai karirnya dengan bekerja di beberapa perusahaan teknologi terkemuka seperti Corning, MTV Networks, dan Netscape. Pengalaman awal ini memberinya dasar yang kuat dalam industri teknologi dan bisnis.
- Pendirian Garena (sekarang Sea Limited)
Pada tahun 2009, Forrest Li mendirikan Garena dengan fokus pada platform gaming dan komunikasi untuk para gamer.
Platform gaming Garena menjadi sangat populer di Asia Tenggara dan membantu perusahaan untuk tumbuh pesat.
- Diversifikasi ke E-commerce dan Layanan Keuangan Digital
Di bawah kepemimpinan Forrest Li, Garena kemudian berevolusi menjadi Sea Limited, sebuah perusahaan teknologi yang lebih luas dalam cakupan bisnisnya.
Perusahaan ini merambah ke sektor e-commerce dengan meluncurkan platform Shopee, yang menjadi salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, Sea Limited juga mengembangkan layanan keuangan digital dengan merek SeaMoney.
- Pertumbuhan Sea Limited
Dengan strategi diversifikasi yang berhasil, Sea Limited mengalami pertumbuhan yang spektakuler.
Forrest Li mampu mengarahkan perusahaan melalui tantangan dan kompetisi di pasar teknologi yang kompetitif dan dinamis.
- Kepemimpinan dan Inovasi
Selama kepemimpinannya, Forrest Li dikenal sebagai seorang pemimpin yang visioner dan inovatif.
Ia telah membawa inovasi dalam bidang teknologi, gaming, e-commerce, dan layanan keuangan, yang semuanya telah berkontribusi pada kesuksesan Sea Limited.
- Dampak dan Pengaruh
Forrest Li telah menciptakan dampak besar dalam dunia bisnis dan teknologi, terutama di wilayah Asia Tenggara.
Kehadiran Sea Limited dalam bentuk platform gaming, e-commerce, dan layanan keuangan telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat berinteraksi dengan teknologi.
Perjalanan karir Forrest Li adalah contoh bagaimana inovasi, visi, dan ketekunan dapat mengubah seseorang dari seorang profesional awal menjadi pemimpin bisnis yang sukses.
Beberapa Perusahaan Yang Dibangun Forrest Li
Forrest Li terutama dikenal karena membangun dan memimpin Sea Limited (sebelumnya dikenal sebagai Garena), sebuah perusahaan teknologi besar di Asia Tenggara yang memiliki berbagai platform, termasuk gaming, e-commerce, dan layanan keuangan.
Di bawah naungan Sea Limited, beberapa perusahaan dan platform terkemuka telah dibangun dan dikembangkan:
- Garena
Garena awalnya didirikan oleh Forrest Li sebagai platform gaming dan komunikasi untuk para gamer.
Garena menjadi terkenal dengan game online populer seperti “League of Legends,” “Free Fire,” dan berbagai permainan lainnya. Ini menjadi dasar dari bisnis teknologi Sea Limited.
- Shopee
Shopee adalah platform e-commerce yang dimiliki dan dioperasikan oleh Sea Limited. Shopee menjadi salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara, menyediakan berbagai produk dari berbagai kategori dan menghubungkan penjual dengan pembeli di wilayah tersebut.
- SeaMoney
SeaMoney adalah divisi layanan keuangan digital dari Sea Limited. Ini mencakup berbagai layanan keuangan seperti dompet digital, transfer uang, pembayaran tagihan, dan layanan keuangan lainnya yang diintegrasikan dengan platform-platform Sea Limited.
- AirPay
AirPay adalah salah satu layanan dari SeaMoney yang fokus pada pembayaran digital dan solusi pembayaran online. Layanan ini memberikan kemudahan pembayaran dan transaksi digital di berbagai platform.
- Garena LIVE
Garena LIVE adalah platform streaming langsung yang memungkinkan gamer untuk menyiarkan permainan mereka secara langsung dan berinteraksi dengan pemirsa. Ini membantu membangun komunitas gaming yang lebih kuat di Asia Tenggara.
- Booyah
Booyah adalah platform streaming game dan hiburan yang dikelola oleh Sea Limited. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses konten game dan hiburan secara langsung.
- Call of Duty Mobile
Forrest Li dan timnya di Garena berkolaborasi dengan Activision untuk merilis versi regional Asia Tenggara dari game populer “Call of Duty Mobile.”
Itulah beberapa perusahaan dan platform yang telah dibangun di bawah kendali Forrest Li melalui Sea Limited. Perusahaan ini telah berhasil mengintegrasikan berbagai aspek teknologi, gaming, e-commerce, dan layanan keuangan dalam portofolio bisnis mereka.
Penyebab Kehilangan Uang Triliunan
Hanya beberapa bulan lalu, Forrest Li memiliki kekayaan US$22 miliar dan menjadi orang terkaya di Singapura.
Kini dia muncul sebagai salah satu orang yang paling dirugikan akibat jatuhnya pasar yang menghapus lebih dari US$1 triliun kekayaan bersih 500 orang terkaya di dunia tahun ini.
Ada serangkaian peristiwa yang tidak menguntungkan bagi pendiri Sea: Aksi jual perusahaan teknologi, penutupan operasi e-commerce utamanya di India, dan pendapatan yang mengecewakan telah menurunkan penerimaan penyimpanan perusahaan di Amerika lebih dari 80 persen dari puncaknya pada bulan Oktober.
Dia masih kaya – kekayaannya mencapai US$4,7 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index – namun tidak lagi cukup untuk masuk dalam daftar 500 orang terkaya di dunia.
Trader bersiap menghadapi berita buruk lainnya. Perusahaan, yang dijadwalkan melaporkan laba kuartal pertamanya pada Selasa (17 Mei) malam, diperkirakan akan membukukan rekor kerugian lebih dari US$740 juta, menurut perkiraan rata-rata analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Kerugian bersih Sea telah melebar dalam 3 bulan terakhir tahun lalu karena perusahaan tersebut mempercepat ekspansinya.
Kejatuhan ini menunjukkan kerentanan penciptaan kekayaan secara cepat sejak tahap awal pandemi Covid-19 – ketika raksasa teknologi mendapat manfaat dari permintaan yang lebih besar terhadap layanan mereka seperti e-commerce dan game Sea. Suku bunga yang lebih tinggi dan ketegangan seputar perang di Ukraina semakin merugikan pertumbuhan saham.
“Laut akan menghadapi tantangan yang semakin besar pada tahun 2022,” kata Shawn Yang, direktur pelaksana Blue Lotus Capital, sebuah firma riset ekuitas independen di Hong Kong yang memangkas target harga saham menjadi US$105 dari US$180 pada 10 Mei.
Penjualan e-commerce perusahaan, yang merupakan sumber utama pendapatannya, mungkin tidak akan mencapai panduan tahunan sebesar US$8,9 miliar hingga US$9,1 miliar karena menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaingnya termasuk Alibaba Group Holding dan ketika konsumen kembali ke toko offline seiring dengan pelonggaran kebijakan ini. Pembatasan Covid, kata Yang.
Respon Investor Atas Kerugian
Tidak ada peristiwa yang diketahui secara rinci yang melibatkan kerugian finansial signifikan yang dialami Forrest Li yang dapat memicu respons spesifik dari investor.
Namun, penting untuk dicatat bahwa respons investor terhadap kerugian finansial dapat sangat bervariasi tergantung pada keadaan, sifat kerugian, dan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Secara umum, ketika sebuah perusahaan menghadapi kerugian atau tantangan finansial, investor dapat merespons dengan beberapa cara:
- Reaksi Harga Saham
- Sell-Off
- Peningkatan Pengawasan
- Evaluasi Ulang Investasi
- Komunikasi
- Prospek Jangka Panjang
Harap diperhatikan bahwa respons spesifik investor dapat bervariasi berdasarkan berbagai faktor, termasuk toleransi risiko masing-masing investor, strategi investasi, dan kepercayaan terhadap kepemimpinan perusahaan.
Untuk mendapatkan informasi paling akurat dan terkini, disarankan untuk merujuk pada sumber dan laporan berita keuangan yang dapat dipercaya.